Pada dasarnya, orang tua harus tahu bagaimana cara menghitung gizi pada bayi pada setiap tahapan umur. Ini perlu dilakukan agar Anda bisa memastikan akan kebutuhan makanan harian bagi si kecil selalu tercukupi dengan optimal. Lalu, apa saja yang menjadi indikator dalam menghitung status gizi pada balita yaitu sebagai berikut.
- Berat badan
Indikator pertama yang bisa Anda gunakan untuk menghitung status gizi pada si kecil bisa menggambarkan komposisi protein, lemak dan juga mineral yang ada di dalam tubuhnya. Ini mengapa berat badan si kecil menjadi salah satu indikator penilaian gizi. Pertambahan dan penurunan berat badan bisa menggambarkan kondisi gizi dan nutrisi pada si kecil.
- Tinggi badan
Indikator kedua adalah berat badan. Ini bisa digunakan sebagai ilustrasi pertumbuhan massa pada tulang yang dipengaruhi oleh asupan gizi. Pertambahan tinggi bisa terjadi dalam jangka waktu lama sehingga sering digunakan untuk mendeteksi gangguan gizi yang kronis. Pada balita usia 0-2 tahun, status gizi ini bisa diukur melalui pertambahan panjang badan. Sementara itu, balita yang usiannya lebih dari 2 tahun bisa diukur dengan menggunakan tinggi badan.
- lingkar kepala
Lingkar kepala pada bayi juga bisa dijadikan sebagai indikator untuk bisa mendetekai pertimbuhan otak yang berhubungan dengan volume otaknya. Selain itu, juga bisa diguanakan untuk mengukur nutrisi yang ada di dalam tubuh.