Danau unik dengan sebutan tempe adalah sebuah danau tektonik di sulawesi selatan yang membentang berada di tiga kabupaten yaitu kabupaten wajo, kabupaten sidenreng rappang, dan kabupaten soppeng. Terbentuknya daratan sulawesi yang terletak di atas lempeng benua australia dan asia, bersesuaian dengan terbentuknya danau ini sehingga menjadikannya sebagai salah satu danau purba.
Ini adalah danau terbesar kedua di sulawesi, dengan luas permukaan 350 km2. Ada juga sejumlah spesies ikan air tawar yang ada di danau ini yang jarang terlihat di tempat lain. Jika Anda berkunjung ke Danau tersebut tentunya cukup mengesankan.
Danau Tempe Punya Pemandangan Eksentrik
Danau tempe merupakan danau banjir yang pemandangannya berubah-ubah sesuai musim. Kompleks danau tempe akan berkembang saat musim hujan, dengan luas hingga 26 ribu hektar dan hingga 47 ribu hektar jika hujan terus menerus. Kompleks danau tempe akan terbagi menjadi tiga danau pada musim kemarau: danau tempe, danau sidenreng, dan danau taparang lapompaka (danau buaya).
Danau Tempe Di Aliri 28 Anak Sungai
Sungai bila dan sungai walanae, serta 28 anak sungai lainnya, menyediakan sebagian besar air untuk danau tempe. Aliran air danau tempe dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi dari hulu kedua sungai ini. Sungai bila menerima 2.000 hingga 3.000 mm hujan, sedangkan sungai walanae menerima 1.500 hingga 2.500 mm. Danau ini juga berfungsi sebagai sumber sungai cenranae, yang bermuara ke laut. Saat hujan di hilir sungai cenranae (rata-rata curah hujan 2.000 mm). Akibatnya, saat curah hujan tinggi baik di hulu maupun hilir, debit air danau tempe bisa meningkat, membanjiri wilayah sekitarnya.
Luas hutan di sekitar danau tempe tidak mencukupi, hutan hanya dapat ditemukan dalam bentuk hutan terbuka di daerah antara danau tempe dan danau sidenreng.