Instrumen Investasi Halal Untuk Pemula Berprinsip Syariah

Indonesia adalah sebuah negara dengan penduduknya beragama islam terbesar di dunia, sehingga menjadikan negara ini menjadi pasar ekonomi syariah yang sangat potensial. Saat ini bisa kita lihat bersama semakin banyak bermunculan produk-produk keuangan berbasis syariah termasuk investasi syariah.

Investasi syariah semakin laris di Indonesia, karena sistem investasi yang dilakukan tidak melanggar syariat islam atau hukum agama Islam. Sehingga saat ini pengguna produk keuangan atau investasi konvensional yang mulai sadar akan adanya riba, dari tahun ke tahun persentasi yang pindah ke produk syariah semakin tinggi.

Karena dengan berinvestasi syariah kita akan mendapatkan keuntungan yang sesuai dari ajaran agama islam dan meminimalisir terjadinya riba dalam berinvestasi.

Instrumen Investasi Halal Untuk Pemula Berprinsip Syariah

Berikut ini akan kami jelaskan beberapa jenis investasi halal untuk pemula yang sesuai dengan prinsip syariah.

1. Saham Syariah

 

Saat ini pemintan investasi saham semakin meningkat, tetapi tahukan kamu saat ini ada saham syariah yang diperjual berlikan di bursa efek Indonesia. Dalam pasar saham, saham syariah ini terdaftar dalam Daftar Efek Syariah (DES). Berdasarkan data dari OJK pada tahun 2020 ada sekitar 450 saham yang diperdagangkan di bursa efek indonesia.

Sehingga untuk pemula yang ingin memulai berinvestasi halal memilih berinvestasi saham syariah adalah pilihan yang tepat. Karena semua saham syariah yang ada di bursa efek indonesia diharuskan memenuhi persyaratan yang ditetapkan pada Daftar Efek Syariah.

Saham syariah yang masuk dalam Daftar Efek Syariah, perusahaan tersebut tidak boleh melakukan kegiatan perjudian, barang yang dijual belikan perusahaan tidak boleh barang yang dilarang dalam islam, produk yang dijual tidak mengandung unsur ribawai, perusahaan tidak mengandung unsur ghahar dan maisir, dan perusahaan tidak memperdagangkan barang dan jasa haram.

2. Reksa Dana Syariah

investasi halal untuk pemula selanjutnya adalah reksa dana syariah. Saat ini rekasa dana syariah menjadi salah satu produk investasi yang banyak dipertimbangkan oleh pemula yang ingin memulai investasi halal.

Dalam reksa dana syariah terdapat beberapa piihan seperti reksa dana saham syariah, reksa dana pasar uang syariah, reksa dana pendapatan tetap syariah dan reksa dana campuran syariah.

Yang paling populer pada reksa dana syariah adalah reksa dana pasar uang syariah dan perndapatan tetap syariah karena dari segi resiko lebih rendang dibandingkan reksa dana saham yang resikonya lebih besar. Sehingga bisa dikatakan berinvestasi reksa dana syaiah cocok untuk yang ingin mencari investasi syariah yang minim resiko.

Di reksa dana syariah menajer investasi menghimpun dana dari investor yang meberikan modalnya untuk diinvestasikan ke berbagai instrumen invertasi.

Reksa dana syariah diatur dalam investasi halal untuk pemula yang mengatur pengelolaan dan pelaksanaan investasi yang tidak bertentangan dengan prinsip dasar syariah.

3. Sukuk

Sukuk adalah bentuk obligasi yang dijalankan dengan sistem syariah. Walaupun prinsipnya sama dengan obligasi konvensional yaitu sebagai surat utang jangka panjang. Tetapi perbedaannya sukuk hanya diterbitkan sesuai dengan prinsip dasar syariah. Sukuk yang dapat dibeli sebagai investasi halal untuk pemula ada sukus negara dan sukus korporasi.

4. Emas

Investasi emas sudah diajarkan dalam ajaran agama Islam, bahkan orang islam jaman dahulu menggunakan emas sebagai alat tukar. Karena itu berinvestasi emas sudah sesuai dengan syariat islam dengan catatan pertukaran yang dilakukan tidak bertentangan dengan syariat Islam.

5. Properti dan Tanah

investasi halal untuk pemula selanjutnya adalah investasi propeti dan tanah. Dalam menjalankan investasi properti dan tanah juga harus dilakukan berdasarkan prinsip syariah dan proses jual beli dilakukan juga tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama Islam.

Investasi properti dan tanah sangat menjanjikan karena harganya setiap tahun cenderung mengalami kenaikan. Hal yang perlu diperhatikan saat berinvestasi tanah dan properti adalah lokasi, resiko bencana dan akses jalan. Karena hal tersebut nantinya akan menentukan kenaikan harga dari properti dan tanah yang kita beli.