Jangan Pacaran! Jika Tidak Ingin Mengalami Dampak yang Merugikan

Setiap orang mempunyai perasaan yang berbeda satu sama lain, sedangkan sejak awal melihat lawan jenis yang disukai akan selalu menumbuhkan benih-benih cinta dan tidak bisa ditaklukkan dengan hal apapun karena hasrat tersebut sudah tidak mampu terbendung lagi. Bahkan, hal itu berujung terhadap ikatan cinta sesaat atau disebut sebagai pacaran dan fenomena ini bukan hanya dialami kalangan dewasa saja melainkan remaja hingga anak-anak karena mereka semua telah berada di era kehidupan lebih modern.

Akan tetapi, tidak sedikit diantara masyarakat umum dan khususnya orang tua yang memiliki anak-anak usia sekolah memiliki kecenderungan untuk mendukung buah hati mereka dalam menjalin hubungan lebih dekat dengan lawan jenisnya hingga terlalu intim. Apabila anda berperan sebagai sosok ayah atau ibu mungkin bisa saja memperhatikan model baju yang perlu dikenakan sang anak setiap hari sehingga tidak memikat pandangan orang lain yang bisa saja memberikan godaan yang tidak diinginkan, sedangkan anda harus menegaskan mereka untuk jangan pacaran!

www.pexels.com

8 Dampak Negatif Pacaran untuk Kalangan Remaja

Berikut ini adalah beberapa dampak negatif berpacaran secara umum untuk kalangan remaja yang harus dievaluasi bagi seluruh pihak orang tua agar dapat menjaga mereka dari hal yang tidak diinginkan, yaitu :

  1. Gaya Hidup Konsumtif

Tidak bisa dipungkiri bahwa pacaran yang tengah dialami semua kalangan remaja akan selalu berpengaruh terhadap kondisi ekonomi orang tuanya. Sebab, mereka tidak akan segan untuk meminta uang saku lebih besar kepada ayah atau ibu masing-masing hanya sekadar membeli suatu barang yang diinginkan sang pujaan hati. Oleh sebab itu, secara langsung atau tidak rupanya berpacaran yang selalu dianggap wajar ternyata memberi risiko serius sehingga para orang tua perlu bertindak tegas untuk hal ini.

  1. Tingkat Seks Bebas Tinggi

Masyarakat Indonesia mungkin sudah memahami bahwa pacaran adalah momentum yang tidak asing untuk dialami semua orang. Namun, bagi anda sebagai orang tua yang menyayangi buah hatinya tentu saja harus bisa berkata jangan pacaran!. Mengapa? Sebab, jika anda beragama Islam maka bisa dipastikan telah mengetahui bahwa hal itu menjurus terhadap perzinaan dan apabila gaya berpacaran yang dilakukan anak anda diluar batas maka bisa saja terjadi seks bebas sehingga kehamilan diluar pernikahan rentan terjadi.

  1. Menimbulkan Sikap Munafik

Di Indonesia sendiri ternyata banyak generasi muda yang telah mengenal dan menerapkan pacaran sebagai gaya hidup yang tidak bisa dipisahkan. Sementara itu, dampak negatif yang mungkin saja dialami jangka panjang adalah menimbulkan sikap munafik yang tidak hanya merugikan dirinya sendiri tetapi juga orang tuanya. Mereka selalu menutupi fakta yang sebenarnya dari segi ekonomi, sosial dan aspek lainnya hanya demi dipuji dan mempertahankan hubungan dengan kekasihnya semata atas hal tersebut.

  1. Produktivitas Selalu Menurun

Jika anda memiliki buah hati yang masih menduduki bangku sekolah maka harus bisa melarang mereka untuk jangan pacaran!. Pasalnya, risiko serius yang bisa merasa rasakan adalah produktivitas yang semakin menurun sehingga tidak pernah konsentrasi untuk berprestasi dan berkarya di sekolah maupun lingkungan masyarakat. Hal ini biasanya didasari pertengkaran antara mereka dengan kekasih masing-masing sehingga masalah pribadi tersebut sering berpengaruh terhadap kualitas diri yang justru semakin memburuk dari sebelumnya.

www.pexels.com
  1. Berpikir Tidak Realistis

Remaja di Indonesia yang telah erat dengan hubungan pacaran biasanya sering memiliki pikiran tidak realistis. Bagaimana tidak, sebagian besar dari mereka biasanya ingin melakukan sebuah hal demi kekasihnya tanpa melihat kehidupan dan kemampuan pribadinya saat ini. Hal itu biasanya disebabkan terlalu sering melamun sambil memikirkan hal-hal fantasi yang menghibur mengenai kehidupan dirinya dengan seseorang yang disukainya saat ini sehingga para orang tua perlu memperhatikan dampak negatif satu ini.

  1. Pergaulan Sosial Semakin Sempit

Tidak menutup kemungkinan bahwa remaja yang tengah menjalin hubungan asmara dengan teman dekat mereka akan selalu mengalami keterbatasan dalam lingkungan sosial. Tak sedikit diantara mereka merasa dikekang karena tidak boleh bergaul dengan orang lain, terutama lawan jenis selain kekasihnya saja. Bahkan, apabila hal ini terus dibiarkan akan rentan menimbulkan stress bagi mereka yang berpacaran sampai sekarang sehingga anda sebagai orang tua harus bisa melarang buah hati tercinta untuk jangan pacaran!.

  1. Sering Terjadi Masalah

Pacaran adalah salah satu kejadian yang bukan sekadar menyenangkan karena berinteraksi lebih dekat dengan lawan jenis yang disukai saat ini. Akan tetapi, apabila dianalisa lebih lanjut biasanya mereka selaku anak-anak atau remaja yang sedang berpacaran hampir sering mengalami masalah dari hal sepele hingga serius sekalipun dan berdampak terhadap hal-hal yang lebih parah. Tidak mustahil bahwa mereka bisa saja melampiaskannya dengan membangkang terhadap orang tua atau orang lain yang memalukan keluarga.

  1. Keimanan Kian Berkurang

Anda harus mampu melarang buah hati agar jangan pacaran!. Dampak yang paling memprihatinkan sekaligus berpengaruh terhadap kehidupannya hingga masa dewasa adalah memiliki tingkat keimanan yang semakin berkurang karena terbuai dengan masalah dunia, termasuk pacaran. Oleh karena itu, anda sebagai orang tua sangat berperan penting dalam mendidik anak-anak supaya bisa lebih dekat dengan Allah SWT mengingat agama Islam melarang seluruh pengikut Rasulullah SAW untuk tidak berpacaran karena mendekati zina yang berujung dosa.

www.pexels.com

8 Cara Menghindari Pacaran yang Efektif dan Tepat

Di bawah ini adalah beberapa cara menghindari pacaran yang efektif dan tepat untuk kalangan remaja sehingga lebih mendekatkan diri pada Allah SWT dalam menata hidup yang jauh lebih baik, antara lain :

  1. Memperdalam Ilmu Agama

Islam adalah salah satu agama yang menegaskan setiap umat-Nya untuk tidak pernah berpacaran karena dianggap sebagai hubungan keji dan zina. Bahkan, banyak sekali fenomena yang sering terjadi belakangan ini karena gaya pacarannya telah melampaui batas, sedangkan hal itu bisa diatasi dengan memperdalam ilmu agama untuk lebih dekat kepada Allah SWT dan memahami lebih lanjut bahwa pacarana adalah salah satu hal yang dilarang dan menambah dosa diri sendiri yang merugikan jangka panjang.

  1. Pahami Konteks Pacaran

Anda harus bisa berkata kepada diri sendiri untuk jangan pacaran!. Pasalnya, seperti diketahui bahwa pacaran adalah dosa yang tidak disadari semua orang yang beragama Islam karena mereka terlalu dekat dengan lawan jenis yang bukan mahramnya. Oleh sebab itu, anda wajib memahami konteks pacaran yang sesungguhnya sebagai momentum tidak penting dan berfaedah karena merugikan diri sendiri maupun orang lain, serta memiliki tekad yang kuat untuk tidak pernah menjalin hubungan dengan siapapun demi kesenangan duniawi semata.

  1. Berpikir Tentang Masa Depan

Tidak salah bagi anda sebagai orang tua untuk mengajarkan sang buah hati dengan menerapkan pola pikir realistis agar dapat memikirkan masa depan yang cerah dan lebih bahagia. Sebab, dibandingkan berpikir tentang membahagiakan kekasih yang sama sekali tidak mengutamakan dirinya sendiri maka bisa menggantinya dengan menghibur diri dengan memikirkan kehidupan yang lebih baik dan berprestasi secara akademik maupun sebaliknya sehingga kalangan remaja akan selalu aktif serta tidak terbuai untuk berpacaran.

  1. Lakukan Kegiatan Produktif

Cara efektif untuk melarang anak anda sehingga jangan pacaran! terlebih dahulu adalah dengan menekannya dalam berbagai macam kegiatan produktif yang lebih sehat dan bermanfaat bagi dirinya sendiri. Sebab, dampak positif dari penerapan cara satu ini adalah menyadarkan mereka untuk lebih menghargai waktu dan tenaga agar dapat melakukan segala sesuatu dengan tepat waktu dan selalu bertanggung jawab dari berbagai macam kegiatan yang dilakukannya, sedangkan mereka tidak akan pernah tertarik untuk berpacaran.

  1. Hindari Pergaulan Bebas

Pacaran yang sampai sekarang masih diterapkan sebagian besar remaja di Indonesia bisa diatasi dengan efektif melalui kesadaran diri setiap anak-anak untuk memahami dan menghindari beragam hal yang berkaitan dengan pergaulan bebas seperti rokok, narkoba sampai perzinahan yang sangat erat dalam gaya berpacaran anak muda masa kini. Maka dari itu, semakin bebas pola pacaran yang diterapkan tentu saja harus dihindari dan juga menjauhi kehidupan tidak baik yang berdamak buruk di kemudian hari.

  1. Tidak Memiliki Perasaan Berlebihan

Orang tua bukan sekedar berkata jangan pacaran! untuk menghindari buah hati mereka dari hal-hal yang mengarah kepada perzinahan. Sebab, hal ini juga didasari diri mereka sendiri untuk tidak pernah memiliki perasaan maupun hasrat secara berlebih kepada lawan jenis yang disukainya hanya demi menggaet hatinya semata. Jodoh di masa depan tentu saja sudah ditentukan oleh Allah SWT dan mereka bisa membatasi diri hanya dengan berstatus sebagai teman biasa tanpa perlu menjalin hubungan seperti pacaran terlalu bebas.

www.pexels.com
  1. Merencanakan Karir Lebih Mapan

Selanjutnya, pacaran bisa dihindari dengan cepat dan mudah apabila setiap remaja mampu memiliki rencana dan prospek untuk masa depannya yang lebih baik dan mapan. Apabila masa muda diisi dengan kegiatan yang tidak berkualitas dan membuang waktu semata seperti berpacaran tidak jelas maka jangan heran bahwa masa depan yang cerah akan sulit diraih, sedangkan anda dan siapa saja sebagai kaum remaja perlu memperhatikan hal ini untuk bisa mempunyai kehidupan yang layak dengan jodoh sesungguhnya.

  1. Pelajari Hal Baru

Jika anda ingin sang buah hati terbebas dari pergaulan bebas sekaligus perzinahan rupanya bukan hanya menegaskan dengan kalimat jangan pacaran! saja. Anda harus bisa membiarkan mereka untuk mempelajari hal-hal baru dan positif selama masih terpantau di bawah pengawasan anda sebagai orang tua. Anda juga bisa memberikan waktu tambahan kepada mereka untuk bereksplorasi mengenai segala sesuatu yang menjadi hobi atau minatnya sehingga berkembang demi memudahkan pencapaian cita-citanya.

Untuk menghindari pacaran bahwa orang tua jangan hanya melarang anak-anak dengan pernyataan stagnan yang tidak membekas dalam benak mereka. Anda perlu memperhatikan model baju yang biasa mereka kenakan setiap hari untuk tidak menarik perhatian sekaligus pandangan lawan jenis dimana berujung terhadap hal-hal yang merugikan dirinya sendiri maupun orang lain, serta memberikan edukasi seksual tentang bahaya berpacaran yang melewati batas sehingga tingkat kewaspadaan dalam diri kaum remaja akan semakin meningkat dan lebih cerdas dalam menolak hubungan tersebut.