Pastinya Anda pasti sudah familiar dengan kilang minyak. Kilang minyak adalah fasilitas atau pabrik dari suatu industri yang akan mengolah minyak mentah menjadi bahan baku yang bisa digunakan untuk industri di bidang petrokimia. Kilang minyak juga akan mengolah minyak mentah menjadi bahan yang bisa langsung digunakan. Kilang minyak banyak memproduksi barang-barang yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari seperti bahan bakar diesel, bensin, minyak nafta, elpiji, dan juga minyak tanah. Kilang minyak mempunyai fasilitas dan peralatan yang sangat memadai untuk mendukung proses pengolahan minyak mentah. Karena itu lah kilang minyak adalah tempat yang sangat kompleks. Tentu saja kilang minyak merupakan salah satu bangunan dengan biaya yang sangat mahal. Meskipun biayanya sangat besar, kilang minyak sangat penting bagi suatu negara karena minyak bumi sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia.
Mengenal Kilang Minyak
Kilang minyak yang biasa kita temui banyak yang berada di pinggir laut maupun di tengah laut. Jika Anda sedang pergi menggunakan kapal, mungkin Anda perna melihat bangunan yang terbuat dari besi yang berada di tengah laut. Ya, itu adalah kilang minyak. Kilang minyak banyak yang dibangun di pinggir laut bahkan di tengah laut. Hal ini karena minyak mempunyai jumlah yang sangat banyak di bawah laut. Jika dibandingkan dengan minyak yang ada di bawah daratan, maka jumlah minyak di bawah laut lebih besar. Bahkan jumlahnya bukan hanya dua kali lipatnya, namun tiga kali lipat! Karena itu kilang minyak dibangun di pinggir laut dan juga tengah laut.
Mungkin Anda bertanya-tanya bagaimana cara kilang minyak mengambil minyak bumi dari dalam laut. Kilang minyak mempunyai dermaga yang dirancang khusus untuk mengambil minyak. Dermaga kilang minyak dibangun menggunakan beton yang sangat kuat. karena betonnya yang kuat inilah, maka kilang minyak dapat berdiri dengan kokoh. Kilang minyak juga dilengkapi dengan bor yang sangat besar dan berat untuk mengambil minyak bumi dari dasar laut. Kilang minyak juga dilengkapi dengan fasilitas tempat tinggal. Di atas dermaga dibangun pula bangunan yang digunakan untuk tempat tinggal para pekerjanya. Para pekerja kilang minyak memang diwajibkan untuk tinggal di sana. Karena jika tidak, maka waktu bekerja mereka akan habis untuk perjalanan dari darat ke laut yang tentunya bisa lama. Tempat tinggal di kilang minyak juga sudah diberikan fasilitas yang memadai. Bahkan para pekerja mendapatkan makanan pula di sana. Beberapa fasilitas hiburan dan olahraga juga disediakan untuk membuat para pekerja menjadi nyaman.
Bagaimana dengan keamanan di kilang minyak? Para pekerja di sana tidak perlu khawatir karena di sekitar kilang minyak terdapat beberapa kapal kecil yang mengelilingi tempat tersebut. Kapal-kapal itu memang ada untuk menjaga kilang minyak. Bukan hanya menjaga keamanan kilang minyak dan pekerjanya, namun kapal-kapal kecil ini berfungsi sebagai logistic. Kapal ini akan mengantarkan barang-barang yang penting untuk kelangsungan kilang minyak dan para pekerjanya seperti obat, persediaan makanan, dan beberapa kebutuhan lainnya. Keamanan ini tentunya dijaga secara ketat karena tidak semua orang bisa mengunjungi kilang minyak. Jika Anda ingin berkunjung ke tempat ini, maka Anda harus mempunyai izin terlebih dahulu. Sebelum Anda mendapatkan izin untuk mengunjungi kilang minyak, maka Anda harus melewati serangkaian tes dulu. Tes ini merupakan tes khusus yang akan memeriksa daya tahan tubuh Anda. Hal ini dilakukan demikian karena keadaan di atas laut tentunya akan jauh berbeda dengan keadaan yang ada di atas tanah karena itulah bagi Anda yang ingin bekerja di kilang minyak harus mempunyai stamina yang kuat jika Anda ditempatkan di kilang minyak tengah laut.
Bagaimana dengan kilang minyak di Indonesia? Negara kita mempunyai banyak sumber alam yang beragam dan berlimpah. Minyak bumi merupakan salah satu sumber alam andalan Indonesia. Jumlah cadangan minyak bumi di Indonesia ini sangat banyak. Karena itulah tidak heran jika Indonesia mempunyai kilang minyak terbesar di Asia Tenggara. Produk-produk dari minyak yang kita temukan dalam kehidupan kita tentunya tidak lepas dari jasa besar kilang minyak. Bagaimana jika tidak ada kilang minyak? Tentunya bidang transportasi kita akan lumpuh dikarenakan tidak ada bensin. Sebagai salah satu negara yang mempunyai cadangan minyak bumi terbesar, tentunya Anda perlu tahu dimana saja lokasi dari kilang minyak terbesar di Indonesia dan juga di daerah lainnya.
Kilang minyak terbesar di Indonesia berada di Cilacap, Jawa Tengah. Bukan hanya terbesar saja di Indonesia, namun kilang minyak di Cilacap ini juga mempunyai fasilitas paling lengkap di antara kilang minyak lainnya. Kilang minyak Unit IV Cilacap ini memang memproduksi minyak bumi terbesar. Tiap harinya kilang minyak Cilacap mengolah minyak numi 348.000 barel. Jika Anda mengunjungi Cilacap, maka akan langsung terlihat pula bangunan Pertamin yang berdiri dengan gagahnya di beberapa titik. Kilang minyak di Cilacap ini turut berkontribusi sebanyak 34 persen akan kebutuhan bahan bakar minyak skala nasional. Untuk skala di Pulau Jawa sendiri, kilang minyak Cilacap berkontribusi sekitar 60 persen untuk kebutuhan bahan bakar minyaknya. Bukan hanya kebutuhan BBM saja yang didapatkan dari kilang minyak Cilacap, namun kebutuhan akan base oil dan aspal juga berasal dari sini. Aspal dan base oil dari Cilacap digunakan untuk membangun infrastruktur yang ada di seluruh Indonesia. Terdapat enam kilang minyak milik Pertamina, salah satunya adalah yang berlokasi di Cilacap ini. Bahkan kilang minyak Cilacap merupakan salah satu kilang minyak yang tertua dan masih berjalan sampai hari ini.
Sejarah Kilang Minyak Pertamina
Mari kita Kembali ke sejarah dari kilang minyak terbesar di Indonesia. Kilang minyak ini merupakan milik BUMN yaitu Pertamina. Perusahaan ini bergerak di sektor energi. Pertamina mempunyai beberapa anak perusahan dan salah satunya bergerak di bidang pengilangan minyak serta petrokimia. Sebelumnya, Pertamina mempunyai tujuh kilang minyak yang ada di Indonesia. Namun sekarang tinggal enam saja yang masih aktif karena Kilang Minyak Brandan ditutup operasionalnya pada tahun 2007. Kilang minyak ini merupakan Unit 1 yang mana adalah kilang minyak pertama Pertamina. Tentunya kilang minyak Cilacap masih aktif dan justru menyumbang produksi minyak terbesar di Indonesia. Pada tahun 1974 sejarah dari kilang minyak ini dimulai. Pada awalnya, kilang minyak Cilacap hanya mengolah minyak 100.000 barel tiap harinya. Bahan baku minyak mentahnya didapat dari Timur Tengah untuk memproduksi BBM, aspal, dan juga dasar minyak pelumas. Kilang minyak kedua di Cilacap dibuat pada tahun 1981. Kilang kedua ini memproduksi minyak lebih banyak daripada kilang pertama yaitu sekitar 200.000 barep tiap harinya. Kilang kedua dibangun untuk mengolah minyak campuran atau minyak cocktail. Bahan bakunya didapat dari dalam dan luar negeri. Pada tahun 1988, kilang ketiga dibuat. Kilang ini merupakan kilang paraxylene yang mempunyai tugas untuk menghasilkan petrokimia dan produk NBM. Jumlah tangka yang ada di kilang minyak Cilacap sampai hari ini sudah mencapai 228 tangki.
Sebagai kilang minyak terbesar di Indonesia. Kilang minyak Cilacap pernah mengalami kebakaran beberapa kali. Kebakaran yang terakhir terjadi pada hari Sabtu tanggal 13 November 2021. Kebakaran ini terjadi pada malam hari sekitar pukul setengah delapan malam. Kebakaran ini belum diketahui pasti penyebabnya sampai sekarang. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. Namun kebakaran tersebut membakar produk Pertalite sebanyak satu tangki. Tercatat sudah beberapa kali kilang minyak Cilacap mengalami kebakaran. Kebaran pertama membuat Pertamina rugi sebanyak 10 kilang minyak. Kebakaran ini terjadi pada 24 Oktober 1995. Penyebab dari kebakaran pertama adalah sambaran petir. Kebakaran kedua pada tahun 2008 di tanggal 9 Maret merupakan kebakaran dengan kehilangan terbesar karena meskipu kerugian yang ditimbulkan tidak begitu besar namun memakan korban hingga tiga orang. Pada tahun 2009 terjadi kebarakan lagi di kilang minyak Cilacap yang terjadi di bagian penyulingan minyak yang mengalami kebocoran. Kebakaran terjadi lagi pada 24 Januari 2010 yang terjadi karena dapur pembakaran minyak mengalami ledakan. Meskipun begitu, kebakaran yang terjadi tidak sebesar kebakaran sebelumnya. Kebakaran kelima merupakan kebakaran dengan durasi terlama hingga 4 hari api baru bisa dipadamkan. Pada 2 April 2011 terjadi kebakaran pada tangka berisi minyak ringan. Meskipun mengalami beberapa kali kebakaranh, kilang minyak Cilacap mampu mengatasi hal tersebut sehingga tidak terjadi kerugian yang amat besar.
Kilang minyak terbesar kedua di Indonesia ada di Balikpapan, Kalimantan Timur. Kilang minyak Balikpapan menyumbang 26 persen kebutuhan BBM untuk seluruh Indonesia karena kilang minyak ini mengolah minyak mentah hingga 260.000 barel per hari. Produk yang diproduksi oleh kilang minyak Balikpapan antra lain produk bensin seperti Pertamax, Premium, Solar dan juga Pertadex. Untuk produk non bensin antara lain gas LPG. Kilang minyak yang ada di Balikpapan ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan minyak di daerah Indonesia Timur. Kilang minyak lainnya berada di Musi (Sumatera Selatan), Dumai (Riau), serta Balongan (Jawa Barat). Tentunya semua kilang minyak ini memberika kontribusi yang vital untuk keberlangsungan hidup umat manusia. Karena dengan adanya kilang minyak ini, kita semua dapat memenuhi kebutuhan hidup kita seperti memasak, bekerja, dan melakuakn perjalanan dengan kendaraan. Banyak sekali kegiatan kita yang bergantung pada bahan bakar.
Tahukah Anda bahwa semua minyak yang diproses oleh kilang minyak Cilacap bis akita gunakan sekarang karena adanya molecular sieve? Jika Anda mengunjungi toko yang jual molecular sieve maka Anda akan mengetahui bahwa molecular sieve adalah saringan molekuler yang digunakan untuk proses pengolahan minyak. Saringan ini merupakan zeolite alam yang digunakan di industri petrokimia dan industri kimia organik. Molecular sieve digunakan untuk memurnikan polutan dan dehidrasi gas yang ada di udara. Molecular siever terdapat beberapa jenis jika dilihat dari diameter porinya yaitu model 3A, 4A, 5A, 10Z, 13Z, dan model Y. Karena itulah kilang minyak menggunakan saringan molekuler ini untuk proses pengolahan minyak mentah karena tahan terhadap suhu yang panas, tingkat selektivitasnya yang kuat, dan juga level adsopsi yang tinggi. Semua hal ini dibutuhkan agar proses pengolahan minyak mentah menjadi lebih aman untuk digunakan nantinya.