Saat anak usia berapa Anda ingin ia dikhitan? 7, 10, 12 atau ketika si kecil masih bayi? Walaupun cukup melenceng dari tradisi, manfaat khitan saat bayi ternyata sangat baik loh! Mau tahu apa saja?
Di Indonesia, kebanyakan orang tua mengkhitankan anak laki-lakinya ketika sudah beranjak besar. Hal ini dilakukan mengikuti kebiasaan atau tradisi yang ada. Di mana anak biasanya akan dikhitan ketika sudah duduk di bangku SD.
Lalu bagaimana dengan anak yang dikhitan saat masih bayi? Tak masalah, meski masih jarang di masyarakat kita tapi dari segi kesehatan itu justru menguntungkan. Bagaimana bisa?
Anda bisa perhatikan beberapa manfaat khitan saat bayi berikut ini:
- Memperkecil Risiko Trauma pada Bayi
Khitan adalah membuang kulup atau kulit yang menutupi kepala penis dengan tindakan bedah. Prosedur tersebut memungkinkan anak merasakan sakit atau ketakutan. Sehingga berisiko mengakibatkan trauma hingga dewasa. Bila khitan dilakukan saat bayi, risiko ini tentu sangat kecil.
- Luka Lebih Cepat Sembuh
Proses penyembuhan luka pada bayi berlangsung lebih cepat. Berlaku juga untuk luka setelah tindakan khitan. Selain itu, bayi juga masih belum banyak bergerak. Sehingga tentu mempermudah orang tua melakukan perawatan lukanya.
- Banyak Manfaat Kesehatan
Manfaat khitan saat bayi lainnya berkaitan dengan kesehatan organ reproduksi. Salah satunya terhindar dari fimosis dan infeksi saluran kemih. Juga mencegah bayi tertular penyakit seksual seperti HIV saat dewasa.
Jadi bagaimana, sudah pertimbangkan kapan si kecil akan dikhitan? Untuk bayi, ia bisa dikhitan ketika berusia 0-6 bulan. Atau yang paling tepat, setidaknya sebelum ia bisa tengkurap.