Bagi Anda yang mempunyai hobi membaca, pasti Anda pernah membaca cerpen. Cerpen merupakan singkatan dari cerita pendek. Banyak orang yang suka membaca cerpen karena durasinya yang singkat sehingga bisa dibaca dalam sekali duduk saja. Dibandingkan dengan novel, tentunya cerita pendek tidak akan sepanjang dan serumit novel.
Apa itu cerita pendek? Cerita pendek atau cerpen adalah karya sastra yang mempunyai struktur teks berupa narasi fiktif. Karena durasinya yang pendek, maka cerpen struktur teks cerpen langsung pada intinya dan juga padat. Jadi, cerpen akan fokus pada tokoh utama yang mempunyai masalah dan bagaimana tokoh tersebut menyelesaikan masalahnya.
Kapan cerpen muncul sebagai karya sastra? Jika kita merunut sejarah cerpen, maka sebelum abad ke-10 sudah terdapat cerpen. Meskipun begitu ada yang berpendapat bahwa cerpen merupakan karya sastra yang modern. Pada faktanya, karya sastra dengan narasi yang pendek ini sudah ada sejak zaman dahulu kala seiring dengan eksistensi Bahasa itu sendiri.
Manusia sejak zaman dahulu kala sudah menikmati narasi yang pendek seperti mitos, legenda, fabel, anekdot, roman, bahkan cerpen anak juga sudah ada sejak zaman dahulu. Namun pengertian cerpen sendiri baru terdapat definisinya dari abad ke-19. Namun sebelum abad tersebut, orang mengetahu cerita dari cerita yang diceritakan oleh orang di sekitarnya.
Dari situlah terjadi evolusi dalam dunia cerpen. Saat manusia sudah bisa menulois, saat itulah cerpen sudah mulai ada. Cerpen yang tadinya diceritakan secara lisan ini oleh pendongengnya menggunakan sajak, ritme tetap, dan juga frasa. Karena itulah jika Anda membaca kisah Babilonia kuno, maka Anda akan menemukan ciri khas sendiri dibandingkan cerpen lainnya.
Bagaimana dengan negara kita sendiri? Tahun 1936 merupakan tahun yang bersejarah bagi dunia sastra Indonesia, karena di tahun itulah cerpen mulai dikenal masyarakat. Saat sudag mulai bermunculan legenda, dongeng, fabel, dan pantun, saat itu pula cerpen sudah mulai beredar di dunia sastra Indonesia.
Banyak sekali cerita pendek yang terkenal di Indonesia. Bahkan sampai sekarang pun ada beberapa judul yang masih terkenal seperti Keong Mas, Timun Mas, Bawang Merah dan Bawang Putih, Sangkuriang, Si Kancil, Malin Kundang dan masih banyak lagi. Judul-judul tersebut tentunya sudah pernah kita baca saat kecil karena memang ini adalah cerpen anak.
Apa yang membedakan cerpen dengan karya sastra lainnya? Cerpen sangat muidah untuk diidentifikasi karena mempunyai beberapa karakteristik yang khas pula. Ciri-ciri cerpen yang paling menonjol adalah jumlah katanya yang tidak mencapai 10.000 kata. Cerpen juga bersifat fiksi dimana tidak benar-benar terjadi di dunia nyata.
Meskipun ada cerpen yang mencapai hampir 10.000 kata, namun jika konfliknya hanya terdapat satu saja, maka teks itu disebut sebagai cerpen. Biasanya tema yang terdapat pada cerpen adalah tentang kejadian sehari-hari. Karena cerpen adalah karya sastra yang cukup sederhana, maka penggunaan kata-katanya pun juga sederhana agar mudah dimengeri bagi pembaca.
Terdapat dua unsur utama yang akan Anda temukan pada saat membaca cerpen. Kedua unsur tersebut adalah unsur instrinsik dan juga unsur ekstrinsik. Pada artikel kali ini Anda akan mengetahui perbedaan dari dua jenis unsur tersebut.
Unsur atau elemen yang membangun cerita dari dalam cerpen tersebut dinamakan dengan unsur instrinsik. Beberapa hal yang pasti ada pada unsur instrinsik antara lain tokoh, latar, tema, plot, sudut pandang, gaya Bahasa, penokohan, gaya Bahasa, serta pesan moral. Jika Anda sedang menganalisa cerpen, maka Anda akan menemukan unsur instrinsik ini.
Sedangkan untuk unsur ekstrinsik sendiri adalah kebalikan dari unsur instrinsik. Jika unsur instrinsik mempunyai elemen yang berasal dari dalam cerpen, maka unsur ekstrinsik mempunyai elemen yang berasal dari luar cerita untuk membangun cerpen tersebut. Berikut ini adalah beberapa unsur ekstrinsik yang memengaruhi sebuah cerpen.
Latar belakang penulis dapat membantu membangun cerpen seperti motivasi penulis saat menulois cerpen. Hal-hal yang menyangkut akan pemahaman penulis dapat memengaruhi cerpen seperti biografi, kondisi psikologis penulis pada saat itu, dan juga aliran sastra.
Hal yang merupakan unsur ekstrinsik selain latar belakang penulis adalah latar belakang masyarakat yang bisa dilihat dari kondisi ekonomi, sosial, politik, agama dan ideologi yang dialami oleh penulis. Ada pual nilai moral. Budaya, sosial, dan juga agama yang menjadi unsur ekstrinsik dalam sebuah cerpen.
Lalu apa sajakah fungsi cerpen? Karya sastra yang satu ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan di kala waktu senggang Anda, namun ada juga fungsi-fungsi yang bisa Anda rasakan pada saat membaca cerpen. Ada cerpen yang membuat Anda merasa terhibur, gembira, dan senang, hal ini merupakan fungsi rekreatif dalam cerpen.
Ada juga cerpen yang dibuat menjadi edukatif, yakni agar pembaca bisa mendapatkan info ataupun nilai yang bermanfaat. Ada pula cerpen yang mempunyai fungsi estetis, yaitu pada saat pembaca dapat merasakan keindahan pada suatu cerpen yang dibaca. Ada juga fungsi moral dimana membaca mendapatkan nilai moral yang baik dan tidak untuk kehidupan sehari-hari.
Struktur cerpen juga bisa berarti suatu tahapan yang bisa mengisi suatu narasi atau cerita dalam cerita pendek tersebut. Dengan adanya tahapan-tahapan inilah maka kisah dalam cerpen menjadi terbentuk dan enak dibaca. Berikut ini adalah beberapa elemen yang pasti ada dalam sebuah cerpen.
Pada awal cerpen akan terdapat pengenalan karakter utamanya. Selain mengenalkan karakter utama, akan dikenalkan juga situasi dan kondisi yang dialami oleh karakter utama. Setelah pengenalan selesai, maka pembaca akan diberikan komplikasi yaitu konflik yang mulai meningkat. Setelah itu, akhir dari cerpen adalah bagaimana si tokoh menyelesaikan konfliknya.
Unsur pada Sebuah Cerpen
Ketiga unsur tersebut pasti akan Anda temukan dalam cerpen yang ada baca. Karena ketiga unsur tadi merupakan unsur yang paling dasar padas sebuah cerpen. Jika ingin lebih lengkap lagi, maka delapan unsur lain pada sebuiah cerpen. Berikut ini penjelasannya.
- Abstrak
Gambaran umum dari suatu cerpen merupakan pengertian dari abstak. Dalam unsur ini, ide kasar yang dituangkan penulis sudah terlihat seperti karakter, peristiwa, ataupun situasi. Namun oleh penulis belum benar-benar digali lebih dalam oleh si penulis.
- Orientasi
Saat cerita sudah mulai berlanjut ke tahap pengenalan situasi, inilah yang disebut sebagai orientasi. Pada unsur ini, pembaca sudah disajikan latar cerita seperti tempat, waktu, dan juga peristiwa. Pada unsur ini tokoh utama sudah dikenalkan dan dijelaskan mengenai latar belakang serta hubungan antara tokoh yang lain.
- Konflik
Tidak lengkap rasanya suatu cerpen tanpa konflik. Pada unsur ini, masalah mulai muncul menyerang tokoh utama. Masalah pada cerpen bisa muncul dalam bentuk kesulitan yang dialami tokoh utama maupun pertentangan dengan karakter lain. Pada unsur inilah sebab akibat dari tokoh utama dan tokoh lainnya mulai terungkap.
- Peningkatan konflik
Jika sudah terjadi konflik, maka akan terjadi juga peningkatan konflik. Berbagai kesulitan, peristiwa, masalah, serta pertentangan yang dialamo oleh tokoh utama maupun tokoh lainnya akan semakin meningkat. Di saat inilah konflik yang terjadi dalam cerpen akan mencapai puncaknya.
- Klimaks
Klimaks yang merupakan pencapaian konflik akan Anda temukan menjelang akhir cerita. Unsur ini merupakan bagian puncak dari cerpen yang Anda baca. Di saat inilah masalah sudah mencapai batas akhirnya. Pada bagian ini pula pembaca akan berada dalam fase yang mendebarkan.
- Evaluasi
Saat konflik akan selesai, maka unsur evaluasi akan terlihat pada suatu cerpen. Akhirnya para tokoh akan mendapatkan solusi dari masalah yang mereka hadapi. Saat konflik sudah mencapai evaluasi, pembaca akan diberikan perubahan nasib dari tokoh utama dan juga tokoh lainnya. Konflik akan selesai dengan berbagai cara misalnya cara yang bagus maupun yang tidak bagus.
- Resolusi
Pembaca sudah mencapai ujung dari cerita pendek pada saat resolusi sudah muncul. Di unsur cerpen inilah penjelasan dari sikap, masalah, cerita, bahkan nasib dari tokoh utama dan tokoh lainnya akan ditampilkan. Pada bagian ini biasanya konflik suidah diselesaikan sepenuhnya. Terdapat pula kondisi dan juga pernyataan akhir untuk para tokoh
- Kesimpulan
Akhir dari cerpen akan ditutup dengan kesimpulan. Kesimpulan merupakan interpretasi yang ditulis oleh penulis tentang cerpen yang Anda baca. Namun tidak semua cerpen mempunyai kesimpulan. Jika Anda menemui cerpen seperti ini, maka Anda sebagai pembaca bisa menyimpukan sendiri apa pesan yang terkandung dari cerpen yang Anda baca.
Itulah penjelasan tentang struktur teks cerpen. Anda akan menemukan struktur cerpen yang berbeda-beda dari tiap cerpen yang Anda baca. Hal ini karena tiap penulis mempunyai cara penulisan yang berbeda antara satu sama lain. Lalu siapa sajakah penulis cerpen terkenal di Indonesia?
- Chairil Gibran Ramadhan
Membahas tentang cerpen tentu saja kita tidak boleh melupakan salah satu tokoh yang berperan besar dalam karya sastra Indonesia yaitu Chairil Gibran Ramadhan. Pria yang lahir pada tahun 1972, tepatnya pada tanggal 11 September ini sudah tertarik akan dunia sastra mulai tahun 1996.
Banyak sekali karya beliau yang dimuat di surat kabar maupun majalah yang ternama. Selain menulis cerpen untuk surat kabar dan majalah, Chairil Gibran Ramadhan juga menulis berbagai kumpulan cerpen yang diterbitkan dalam bentuk buku
- Asma Nadia
Jika Anda sering membaca cerpen, maka Anda sudah tidak asing dengan nama Asma Nadia. Jika penulis cerpen pria yang terkenal adalah Chairil Gibran Ramadhan, maka penulis cerpen Wanita yang terkenal adalah Asma Nadia. Karir Asma Nadia sudah tidak diragukan lagi, terbukti beliau adalah pendiri dari Forum Lingkar Pena. Sebagian karyanya diangkat menjadi film.
- Ifa Avianty
Ada pula penulis cerpen wanita bernama Ifa Avianty. Beliau dikenal akan cerpennya yang memuat unsur Islami. Banyak karya beliau yang dimuat di media Islami namun juga di media lainnya. Pembaca dapat merasakan nuansa Islam yang tidak kaku dengan gaya penulisan Ifa Avianty yang kocak dan juga modern.
Demikian seluk beluk tentag cerpen mulai dari pengertian, sejarah, unsur teks, dan juga beberapa penulis cerpen yang terkenal di Indonesia. Cerpen merupakan salah satu karya sastra yang penting dan kehadirannya masih akan diminati oleh pembaca. Apakah Anda tertarik untuk menulis cerpen bahkan mempunyai karir di bidang ini?