Bagaimanakah Standar Kualitas Air Minum yang Bagus untuk Tubuh?

Air memang tidak bisa dipisahkan dari keberlangsungan hidup manusia. Pasalnya, tubuh manusia sendiri terdiri dari lebih banyak cairan hingga minum air putih lebih dari 8 gelas per hari pun dianjurkan. Namun yang menjadi pertanyaan, air putih yang seperti apakah yang dapat kamu konsumsi? Nah, daripada penasaran, langsung saja yuk simak standar kualitas air minum yang dianjurkan di artikel berikut ini.

Standar Kualitas Air Minum Menurut WHO

Membahas standar kualitas air minum yang bagus menurut WHO, rupanya ada beberapa macam. Idealnya, sebuah air yang aman diminum adalah air yang tidak berbau, tidak berwana, dan tidak ada rasa. Selain itu, air tersebut tidak keruh, bebas pasir, debu, lumpur, hingga kotoran. Kemudian, derajat keasamannya harus netral, tidak mengandung racun, dan tidak mengandung bakteri.

Adapun di Indonesia ini sendiri, standar air minum dikatakan berkualitas harus mengacu pada Permenkes No 415 Tahun 1990 yang diperbarui dengan No 907/Menkes/VII/2001. Nah, agar kita bisa menilai seperti apakah air yang layak minum di rumah, maka ada beberapa hal yang bisa kita lakukan. Beberapa cara tersebut antara lain :

1. Analisa Fisik

Caranya, kamu bisa melakukan analisa fisik atau melihat dari kondisi fisik air tersebut. Pertama, kamu bisa mencoba mencium aroma air. Pastikan tidak ada bau dan aromanya netral, maka kamu bisa mulai mencicipinya. Tapi jika air sudah berbau, maka langsung saja buang air tersebut karena dipastikan air tidak layak minum.

Setelah kamu cicip dan tidak ada rasa tertentu, maka silahkan terawang kejernihan air dari gelas kaca. Tidak lupa, periksa pula apakah ada warna yang berbeda atau kandungan yang mengendap setelah didiamkan beberapa saat. Terakhir, pastikan pipa air yang digunakan tidak mengalami korosi agar campuran mineral berbahaya tidak terbawa ke dalam kandungan air.

2. Analisa Kimia

Cara kedua, kamu bisa menggunakan analisa kimia atau identifikasi komponen kimiawi yang ada di dalam kandungan air. Mulanya, coba tes dengan mencampurkan air dengan air teh. Diamkan dalam selang waktu beberapa jam dan lihat apakah ada perubahan warna atau tidak. Pastikan juga tidak ada lender yang timbul dari percampuran keduanya.

Pasalnya jika air berubah warna menjadi tidak sewajarnya atau muncul lender, maka bisa dipastikan air yang kamu pakai tidak sehat. Selain itu, bisa juga air tersebut mengandung logam berbahaya yang tentunya tidak baik untuk kesehatan. Jika kamu paksakan untuk meminumnya, maka tidak ada yang bisa menjamin kesehatanmu lho.

3. Analisa Bakteriologis

Terakhir, kamu juga bisa memeriksa kualitas air dengan analisa bakteriologis atau melihat apakah ada kandungan bakteri patogen atau tidak. Caranya, kamu tinggal memasukkan air dan menutup rapat gelasnya. Diamkan air tersebut selama 5 – 7 hari dan lihat apakah nantinya ada perubahan bentuk atau warna. Jika iya, misalnya air berubah hitam, maka sudah dipastikan ada bakteri di dalamnya dan tentu saja itu menjadi tidak layak konsumsi.

Demikian ulasan mengenai standar kualitas air minum yang dianjurkan untuk konsumsi. Rupanya, berfokus pada jumlah 8 gelas per hari saja tidak cukup untuk menjaga kesehatan, melainkan kamu juga harus mengonsumsi air yang memenuhi standar. Agar air yang kamu minum lebih berkualitas, maka tidak ada salahnya kamu menggunakan filter air terbaik yang dapat kamu beli disini. Selain efisien dari segi biaya, filter ini dijamin dapat menghilangkan debu, lumpur, atau kotoran, hingga menyingkirkan kuman dan bakteri. Semoga ulasannya bermanfaat.