Sejarah Singkat Tari Legong dan Gerakannya

Siapa nih yang suka berwisata ke pulau Bali? Panorama Bali memang tidak dapat diragukan lagi. Selain karena adanya pesona pantai-pantai nan elok, Bali juga menyuguhkan tarian-tarian tradisional yang tidak kalah menarik lho, salah satunya Tari Legong.

Sejarah Singkat Tari Legong

Seperti apa sih tari legong itu? Bagaimana sejarahnya? Mengapa dinamakan tari Legong? Berikut ulasan singkat mengenai sejarah tari Legong yang wajib Anda ketahui

Tari Legong merupakan salah satu jenis tari tradisional Bali yang memiliki banyak gerakan. Gerakan tersebut terdiri atas perpaduan antara gerakan penari dengan iringan musik gamelan tradisional Bali. Ada yang mengatakan jika gerakan kompleks penari legong disebabkan karena adanya unsur gambuh.

Asal kata nama Legong berasal dari bahasa Bali yakni “Leg” yang dapat diartikan sebagai luwes dan kata “gong” yang berarti salah satu alat musik tgradisional gamelan. Sehingga jika disatukan tari Legong berarti tari yang gerakannya menyambung dengan alat musik tradisional gamelan.

Pada paruh abad ke 18 tari Legong muncul pertama kali di lingkungan keraton-keraton Bali. Konon katanya tari ini bermula ketika ada seorang pangeran raja bermimpi melihat dua wanita menari dengan begitu anggun. Mereka menari dengan diiringi alat musik tradisional gamelan khas Bali.

Pangeran Sukawati menggambarkan mimpi tersebut dengan menggunakan gerakan koreografi dan ditolong oleh bendesa atau pemimpin adat ketewel. Tidak lama kemudian pangeran mengajarkan kepada kaum perempuan untuk menari di kerajaannya.  Hingga akhirnya tarian tersebut mulai menyebar dan dilestarikan sampai detik ini.

Tari Legong merupakan jenis tarian yang sakral. Tarian Legong lebih bermakna religius dan mengandung kepercayaan animisme. Tari ini sangat erat kaitannya dengan budaya Hindu Dharma dan Hindu Istana. Info selengkapnya mengenai tari ini bisa dibaca di Lahana media.

Meskipun bermakna keagamaan, bukan berarti tari Legong tidak dapat dijadikan icon untuk menghibur masyarakat. Tari Legong justru menjadi sebuah pertunjukan yang dapat menghibur para wisatawan. Tari Legong juga bisa diartikan sebagai bentuk rasa syukur atas limpahan keberkahan yang didapat dari nenek moyang.

Gerakan Tari Legong

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa Legong memiliki banyak gerakan di dalamnya. Dari banyaknya gerakan, ada 3 gerakan dasar dalam tari Legong. Berikut penjelasan singkatnya:

  1. Agam

Gerakan dasar tari Legong yang pertama yakni Agam, ciri khas dari gerakan ini dengan memerankan beragam tokoh. Semua pemain diharuskan memerankan karakter yang terdapat dalam sebuah cerita.

  1. Tandang

Tandang dikenal dengan gerakan tari dengan cara jalan. Adapun jalannya mengikuti iringan gamelan gambuh. Biasanya mereka melakukan gerakan ngelikas, nyelendo, nyeregseg, tandang nayong, tandang niltil, nayuh, dan lain-lain.

  1. Tangkep

Gerakan ini lebih dominan dalam meekspresikan seluruh mimik wajah seorang penari. Biasanya penari menggunakan properti kipas dan benda tersebut dimainkan atau digerak-gerakan. Adapun bentuk-bentuk gerak dasar pada bagian wajah adalah sebagai berikut:

  • Gerakan Mata: Pada mata gerakan ini terdiri atas dedeling dan Manis Carengu.
  • Gerakan Leher: Pada bagian leher lebih banyak jenis gerakan dari pada Gulu Wangsul, Ngurat Daun, Ngilen, Ngeliet, dan Ngotak Bahu.
  • Gerakan Jemari: Pada jari-jemari gerakan yang dilakukan yakni nyeliring, Girah, dan Nredeh.
  • Gerakan saat Memegang Kipas: Nyekel, Ngaliput, dan Nyingkel.

Tari Legong dikenal dengan tari tradisional Bali yang memiliki banyak gerakan luwes. Terbilang unik, lantaran tarian ini merupakan bentuk gabungan dari budaya Hindu dan Islam yang tergambar dalam bentuk Gambuh. Keunikan lain dari tari Legong ini adalah para penari tersebut seorang wanita yang belum memasuki siklus menstruasi.